Kamis, 12 Desember 2013

Contoh Karya Ilmiah Pendidikan Berkarakter


Contoh Karya Ilmiah Pendidikan Berkarakter pada masyarakat Maritim



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan.  Untuk memenuhi sumber daya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting.

 



Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, termasuk di sekolah harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat. Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill daripada hard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan. Melihat masyarakat Indonesia sendiri juga lemah sekali dalam penguasaan soft skill. Untuk itu penulis menulis karya ilmiah ini, agar pembaca tahu betapa pentingnya pendidikan karakter dengan kebudayaan maritim bagi semua orang, khususnya bangsa Indonesia sendiri.


B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Mengapa pendidikan karakter maritim digunakan untuk menciptakan SDM yang berkualitas.
2.      Bagaimana pendidikan karakter maritim dapat menciptakan SDM yang berkualitas.
3.      Apa manfaat pendidikan karakter maritim diterapkan dalam menciptakan SDM yang berkualitas.



C.     TUJUAN PENULISAN
1.      Untuk mengetahui mengapa pendidikan karakter maritim digunakan untuk menciptakan SDM yang berkualitas.
2.      Untuk mengetahui bagaimana pendidikan karakter maritim dalam menciptakan SDM yang berkualitas.
3.      Untuk mengetahui apa manfaat pendidikan karakter maritim diterapkan dalam menciptakan SDM yang berkualitas.




ABSTRAK
PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER MARITIM
Oleh : Ardi Alam Jabir, Wahyuni Eka Nanda, William Shakespeare
Penerapan pendidikan karakter maritim bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya laut di Indonesia yang begitu melimpah guna perkembangan negara Indonesia di bidang perekonomian. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menguraikan seluk-beluk pendidikan karakter maritime sehingga dikatakan bahwa penididikan karakter maritime dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam karya ilmiah ini, duraikan tentang budaya maritime di Indonesia, pendidikan karakter maritime, peranan dan fungsi pendidikan maritime serta manfaat pengetahuan maritime dalam bidang industry. Penerapan pendidikan karakter maritime di Indonesia masih sangat kurang dan hanya terdapat pada jenjang perguruan tinggi. Hal ini mengakibatkan pengetahuan maritime pada peserta didik yang tidak memadai dan kurangnya praktik di lapangan mengakibatkan kurang berkualitasnya lulusan yang dihasilkan dalam bidang pengetahuan maritime, sedangkan banyak hal yang perlu didalami dalam pengetahuan maritime, seperti ilmu pelayaran,

BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENDIDIKAN BERKARAKTER

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Karakter adalah sifat khas, kualitas dan kekuatan moral pada seseorang atau kelompok. Pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana dalam menanamkan nilai-nilai sehingga terinternalisasi dalam diri peserta didik yang mendorong dan mewujud dalam sikap dan perilaku yang baik. Pendidikan karakter bukan terletak pada materi pembelajaran melainkan pada aktivitas yang melekat, mengiringi, dan menyertainya (suasana yang mewarnai, tercermin dan melingkupi proses pembelajaran pembiasaan sikap & perilaku yang baik). Pendidikan karakter tidak berbasis pada materi, tetapi pada kegiatan.
Menurut FW Foerster seorang pencetus pendidikan karakter dari Jerman, bahwa ada empat ciri dasar pendidikan karakter yang telah dirumuskan, yaitu:
  1. Menekankan setiap tindakan berpedoman terhadap nilai normatif. Anak didik menghormati norma-norma yang ada dan berpedoman pada norma tersebut.
  2. Adanya koherensi yang membangun rasa percaya diri dan keberanian, sehingga anak didik akan menjadi pribadi yang teguh pendirian dan tidak mudah terombang-ambing serta tidak takut resiko setiap kali menghadapi situasi baru.
  3. Adanya otonomi, yaitu anak didik menghayati dan mengamalkan aturan dari luar sampai menjadi nilai-nilai bagi pribadinya. Dengan demikian, anak didik mampu mengambil keputusan mandiri tanpa dipengaruhi oleh desakan dari pihak luar.
  4. Keteguhan dan kesetiaan. Keteguhan adalah daya tahan anak didik dalam mewujudkan apa yang dipandang baik dan kesetiaan marupakan dasar penghormatan atas komitmen yang dipilih.









B.     KEBUDAYAAN MARITIM

Kebudayaan maritim didefinisikan sebagai kebudayaan tentang perikehidupan masyarakat di wilayah pesisir yang terkait dengan pola adaptasinya dalam hal pengelolaan sumber daya alam untuk pemenuhan kebutuhan hidup dan pengembangan kesejahteraan, pola tata permukiman dan tradisi pengelolaan ekosistem mereka dalam rangka menjamin kelangsungan komunitasnya.
Zen (2000) telah menguraikan secara jelas maknaIndonesia sebagai Benua Maritim atau Benua Maritim Indonesia (BMI). Secara fisik, BMI ini merupakan satu kesatuan antara darat, laut, dan udara, yang bercirikan benua ditinjau dari sudut pandang iklim dan cuaca (klimatologi dan meteorologi), keadaan airnya (oseanografi), tatanan kerak bumi (geologi dan geofisika), keragaman biota (biologi) serta tatanan sosial-budayanya (antropologi).
Selain sifat-sifat seperti tersebut, Indonesia terletak pada peretemuan tiga lempeng besar, yaitu lempeng Pasifik, lempeng Eurasia, dan lempeng Samudra Hindia-Australia. Di sebelah Barat terdapat Paparan Sunda dengan laut dangkal, di tengah-tengah tedapat palung-palung laut dalam, di ujung Timur terdapat paparan Sahul dengan laut dangkal. Dari ujung Barat hingga ke ujung Timur terbentang jalur magmatik dan jalur seismik serta jalur anomali gravitasi negatif terpanjang di dunia. Oleh karena itu, Indonesia menjadi tempat yang demikian banyak fenomena kebumian. Indonesia masih mempunyai karakteristik lain, yaitu luas wilayahIndonesiaadalah 7,9 juta Km2. Dari luas wilayah tersebut, yakni 5,8 juta Km2 merupakan laut termasuk ZEE. Indonesia mempunyai garis pantai sepanjang 81.000 km, dan mempunyai sebanyak 17.508 pulau.

Oleh karena itu, masyarakat Indonesia terbentuk dari kebudayaan maritime. Kebudayaan maritim terdiri dari komponen-komponen yang saling terkait membentuk suatu keseluruhan. Aspek-aspek tersebut berupa sistem-sistem ide/gagasan, pengetahuan, kepercayaan, nilai, norma/aturan, bahasa/komunikasi, kelembagaan/ organisasi sosial, ekonomi, teknologi, dan seni maritim. Pada karya ilmiah ini, kita akan membahas aspek kebudayaan maritim di bidang pengetahuan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat memanfaatkan sumber daya laut Indonesia seoptimal mungkin.


C.     PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER MARITIM DALAM MENCIPTAKAN SDM YANG BERKUALITAS

Pendidikan karakter maritim merupakan sistem pendidikan dengan penerapan pada aktivitas yang melekat, mengiringi, dan menyertainya (suasana yang mewarnai, tercermin dan melingkupi proses pembelajaran pembiasaan sikap & perilaku yang baik) yang terkait pembelajaran kebudayaan maritim tentang perikehidupan masyarakat di wilayah pesisir yang terkait dengan pola adaptasinya dalam hal pengelolaan sumber daya alam untuk pemenuhan kebutuhan hidup dan pengembangan kesejahteraan, pola tata permukiman dan tradisi pengelolaan ekosistem mereka dalam rangka menjamin kelangsungan komunitasnya.
Pendidikan karakter maritim sangat tepat diterapkan di Indonesia mengingat Indonesia ialah negara maritim dengan garis pantai terpanjang di dunia memberikan banyak kekayaan alam baik di laut maupun di pesisir pantai agar kekayaan laut dan pesisir dapan dimanfaatkan sebaik mungkin.
Negara Indonesia merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman yang tidak dipunyai oleh negara-negara lain di dunia ini. Keanekaragaman yang dimaksud di sini berkaitan dengan bio-geo-fisik-etnikekonomi- sosio-kultural yang terdapat pada wilayah yang sebagian besar terdiri dari wilayah pesisir dan laut. Untuk membangun wilayah pesisir dan laut ini, diperlukan transformasi cara pandang bangsa Indonesia, yang berupa falsafah hidup bangsa. Falsafah tersebut berbunyi “ hidup dari dan dengan laut “. Hal tersebut semakin menguatkan betapa pentingnya pendidikan karakter maritim diterapkan bagi peserta didik di Indonesia.
Selain itu, pendidikan karakter maritim tepat diterapkan mengingat banyaknya fungsi laut, yang digolongkan dalam empat property. Empat properti laut yang menjadikannya penting untuk diperebutkan sepanjang masa, yaitu pertama lokasinya, kedua fungsinya, ketiga kekayaan alam yangdikandungnya dan keempat sosial-budaya kehidupan masyarakat bahari. Kekayaan alamlaut tidak hanya berupa kekayaan hayati dan nabati yang ada dalam massa air laut, seperti ikan dan tumbuh-tumbuhan laut, tetapi juga bahan tambang mineral yangdikandung air laut, lapisan dasar laut lepas pantai dan laut dalam. Termasuk dalam kekayaan alam laut adalah energi listrik yang dapat ditimbulkan oleh tenaga gelombang air laut dan hembusan angin di atas laut.

D.    PENDIDIKAN KARAKTER MARITIM DALAM MENCIPTAKAN SDM YANG BERKUALITAS

Dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya laut dengan optimal, pendidikan karakter maritim hendaknya diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia dengan berbagai kriteria dan dimulai dari jenjang SMA sederajat dan kembali diterapkan dalam perguruan tinggi agar dapat menghasilkan lulusan dengan pengetahuan maritim yang memadai dan dapat memanfaatkan potensi laut di Indonesia dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

 Berikut ilmu-ilmu yang diterapkan untuk menciptakan pendidikan karakter maritim :

Ø  Ilmu pelayaran
Merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mengajarkan cara untuk melayarkan sebuah kapal dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan selamat aman dan ekonomis.
Sebagai Negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan, sejak lama masyarakat Indonesia telah melakukan pelayaran secara tradisional, dengan dibekali pengetahuan secara turun-temurun.
Perkembangan ilmu pelayaran berawal sejak manusia menggunakan laut untuk berenang, menyelam, berperahu dan dalam mengambil sumber daya alam yang berada di laut, misalnya seperti ikan, udang, kepiting dan lain-lain. Keingintahuan yang dalam mengenai samudra menimbulkan minat untuk melakukan berbagai pelayaran.
Pengalaman dan pengetahuan perlahan didapatkan mulai dari cara mengemudikan kapal, menggunakan angin untuk berlayar, mengetahui perubahan arus dan gelombang dan mengetahui pengaruh bintang dan matahari terhadap kondisi laut. Aktivitas pelayaran yang meningkat seiring dengan waktu mengakibatkan manusia tersebar dari pulau ke pulau.
Secara garis besar ilmu pelayaran dapat dibagi atas :
1. Ilmu Pelayaran Datar, yaitu Ilmu Pelayaran yang menggunakan benda bumiawi (Pulau, Gunung, Tanjung, Suar, dlsb),sebagai pedoman dalam membawa kapal dari satu tempat ke tempat lain
2. Ilmu Pelayaran Astronomis, Yaitu Ilmu Pelayaran yang menggunakan benda benda angkasa (Matahari, Bulan, Bintang,dlsb), sebagai pedoman dalam membawa kapal dari satu tempat ke tempat lain
3. Navigasi Electronics, Yaitu Ilmu Navigasi yang berdasarkan atas alat alat elektronika seperti radio pencari arah (RDF). RADAR,LORAN, DECCA, dlsb.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita miliki saat ini, telah memberikan kemudahan dalam berbagai pelayaran.  Sistem navigasi yang semakin modern memudahkan kita untuk mengetahui arah pelayaran dengan cermat.
Kita juga dapat mengetahui posisi dari kapal yang sedang berlayar dan dapat berhubungan langsung dengan orang lain sehingga tidak terjadi tabrakan.

Ø  Pengetahuan tentang perilaku ikan dan biota laut lainnya
          Ilmu fisiologi dan tingkah laku ikan merupakan dua cabang ilmu pengetahuan yang diaplikasikan pada perikanan tangkap khususnya teknologi penangkapan ikan. Pengetahuan ini sangat berguna untuk industri perikanan karena memberikan pengetahuan tentang etologi ikan dan biota laut lainnya.

Ø  Pengetahuan tentang rumah ikan
Dari akumulasi pengalaman dan warisan generasi tua, nelayan di mana-manamempunyai pengetahuan tentang lokasi-lokasi ikan, bahkan letak rumah-rumahikan targetnya: dasar (dalam, dangkal, berpasir, berlumpur, berbatu-batu, rata,landai, curam) dan kondisi air laut, terutama ombak dan arus. Pengetahuan sepertiini diperlukan bagi pilihan penggunaan jenis ikan.

Ø  Pengetahuan tentang lingkungan sosial
Kelompok-kelompok nelayan tentu di kelilingi oleh kelompok-kelompok sosial dengan mana mereka berinteraksi, bekerjasama, atau bersaing memperebutkan peluang-peluang penguasaan sumber daya dan pasar. Pengetahuan tentang kondisi lingkungan sosial sekeliling tersebut digunakannya untuk menyusun siasat bagi pengambilan keputusan/pilihan tindakan (choice action ).
Poin-poin di atas merupakan sebagian kecil tentang pengetahuan maritim yang perlu diterapkan dalam pendidikan karakter maritim. Poin-poin tersebut di atas sebaiknya diterapkan dalam praktik di lapangan agar tercapai pendidikan berkarakter.



E.     MANFAAT PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER MARITIM DALAM MENCAPAI SDM YANG BERKUALITAS

Manfaat penerapan pendidikan karakter maritim sangat banyak, namun pada karya ilmiah ini kami menekankan pada manfaat pendidikan karakter maritim dari segi ekonomi dan peluang kerja/ ekonomi industri maritim.
Ekonomi (industri) kelautan dikembangkan untuk mentransformasikan keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif melalui industri maritim dalam rangkapeningkatan ketahanan nasional. Industri maritim dikembangkan dengan menerapkan asas angkutan laut dalam negeri dan hanya boleh dilakukan oleh kapal-kapal berbendera Indonesia (Asas cabotage). Industri maritim membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia. Kebijakan di bidang industri kemaritiman, dimaksudkan untuk menumbuhkembangkan industri berbagai aspek kelautan, seperti pelayaran, perikanan, sumberdaya energi dan mineral, pariwisata, permukiman, dan keterkaitannya, disamping industri pendukungnya, misalnya: fasilitas pembuatan pelabuhan, pemeliharaan dan perbaikannya pada lokasi-lokasi yang strategis, yang meliputi seluruh perairan Indonesia dan memiliki kemudahan dukungan berbagai bahan baku dan suku cadang. Indutri kemaritiman yang dikembangkan perlu  mengikuti kaidah-kaidah lingkungan yang berlaku, pada tingkat global, regional, nasional maupun lokal. Industri kemaritiman ini perlu diselaraskan dengan ketentuan-ketentuan internasional yang berlaku dan selalu dikembangkan, seperti: Industri yang berwawasan lingkungan, dan berdasarkan pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan (sustainable development), antara lain Oceans Technology, limbah hasil industri yang didaur-ulang berdasarkan prinsip 5-R (Recycle, Reuse, Reduce, Rehabilitation, Recover), upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan perusakan lingkungan, dan menghasilkan permasalahan yang timbul yang berkaitan dengan berbagai jenis limbah yang dihasilkan dalam proses kegiatan tersebut di perairan laut. Industri kemaritiman disamping mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku, juga perlu mempertimbangkan aspek SDM. Penggunaan tenaga kerja yang semaksimal mungkin,dan juga perlu pengembangan sumber daya manusia Indonesia, melalui penerapan pendidikan karakter maritim di sekolah. Selama ini, pembangunan ekonomi berbasis sumber daya kelautan di Indonesia masih belum mendapat perhatian sebagaimana mestinya, akibatnya mengubah keterpurukan sosial ekonomi masyarakat pesisir, industri perikanan, pelayaran dan wisata bahari. Sebanyak 22% dari penduduk Indonesia adalah masyarakat yang menempati areal pesisir sebagai tempat tinggal dan bekerja pada sektor yang berhubungan dengan kelautan. Kenyataannya sebanyak 65% nelayan, pembudidaya ikan dan masyarakat pesisir sebagai pelaku dan objek dari pembangunan masih terjebak dalam kemiskinan disebabkan kurangnya pengetahuan maritime yang dimiliki sehingga hanya menghasilkan SDM yang kurang berkualitas. Mereka hanya belajar dengan meniru bagaimana nelayan lain bekerja tanpa dilandasi pengetahuan maritime yang memadai.

Berdasarkan kontribusi kegiatan ekonomi berbasis sumber daya kelautan terhadap PDB masih sangat kecil dibandingkan dengan potensi yang kita miliki, apalagi bila dibandingkan dengan negara lainnya yang memiliki sumber daya kelautan lebih kecil dari Indonesia, seperti: Islandia, Cina dan Jepang di mana kontribusi ekonomi dari bidang kelautannya masing-masing sebesar 65%, 48%, dan 54%. Berkat perjuangan para penyelenggara negara ini, Indonesia telah diakui dalam Konvensi PBB 1982 tentang Hukum Laut, sehingga mempunyai kedaulatan dan yurisdiksi atas kawasan dankekayaan alam di luar Nusantara Indonesia, yaitu di Zone Tambahan dan Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE). Dengan itu maka Indonesia mempunyai hak tertentu   untuk memanfaatkan kawasan yang luasnya sekitar 8 juta km2 atau empat kali lipat dari wilayah teritorial Indonesia pada awal kemerdekaan di tahun 1945. Situasi itu selain membawa Indonesia menjadi negara yang sangat luas jugamempunyai keunggulan komparatif yang luar biasa di sektor kelautan dan perikanan, pariwisata, kehutanan, energi dan sumberdaya mineral. Untuk menempatkan keunggulan komperatif yang luar biasa di sektor ini diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dengan pengetahuan maritime yang memadai.

Berikut ini diuraikan beberapa industri yang memerlukan pengetahuan maritim :
Ø  Industri Pelayaran
Potensi jasa lingkungan kelautan yang masih memerlukan sentuhan pendayagunaan secara profesional dan pengetahuan dasar maritim agar potensi ini dapat dimanfaatkan secara optimal dalam jasa transportasi laut (perhubungan laut). Betapa tidak, sebagai negara maritim ternyata pangsa pasar angkutan laut baik antar pulau maupun antar negara masih dikuasai oleh armada niaga berbendera asing. Berdasarkan data yang ada, hampir 80 persen proses perpindahan barang dan jasa antar pulau menggunakan jasa perhubungan laut. Industri pelayaran dikembangkan untuk memantapkan perwujudan wawasan nusantara serta memperlancar roda perekonomian dan perdagangan. Industri pelayaran dapat digunakan untuk kepentingan pertahanan negara dalam masa perang atau dalam bahaya perang. Industri pelayaran sebagaimana dimaksud meliputi industri perkapalan, angkutan laut dan pelabuhan. Pemerintah membangun pelabuhan umum untuk mendukung kegiatan armada pelayaran niaga nasional dan kegiatan perdagangan kawasan hinterlan masing-masing pelabuhan. Kerjasama angkutan laut antarperusahaan pelayaran nasional dengan perusahaan pelayaran asing dilakukan berdasarkan prinsip timbal balik (reci procal) ketersediaan terminal pelabuhan pada kedua belah pihak. Tata ruang wilayah pelabuhan dan sekitarnya harus memperhatikan kelancaran kegiatan pelabuhan. Daya saing pelabuhan - pelabuhan pengumpul (hubports) nasional didukung sepenuhnya oleh armada pelayaran nasional. Perencanaan pengembangan pelabuhan umum melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi pelayaran nasional, Kamar Dagang Indonesia dan pihak-pihak terkait lainnya untuk mewujudkan sistem pelabuhan komunitas (community port) secara terpadu dengan sistem transportasilaut dan intermoda nasional. Pemerintah menyelenggarakan pelabuhan sebagai bagianyang tidak terpisahkan dari sistem pelayaran nasional.

      Perkembangan pelabuhan mengikuti perkembangan armada niaga nasional dan perkembangan armada niaganasional mengikuti perkembangan perdagangan. Armada niaga nasional menunjang kelancaran, keamanan, dan ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang dan/atau barang, keselamatan berlayar, serta angkutan laut dan tempat perpindahan intra dan/atau antarmoda.

Pelayaran Indonesia memiliki nilai sangat srategis tidak saja dalam aspek ekonomi, karena mendatangkan devisa, kesempatan kerja, dan membangkitkan ekonomi lainnya, tetapi juga dalam aspek lainnya seperti kedaulatan (sea power) dan pemersatu bangsa. Namun industri pelayaran Indonesia dewasa ini dalam kondisi sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, dengan pengetahuan karakter maritim dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mengembangkan industri pelayaran Indonesia.

Ø  Industri Perikanan
Laut Indonesia yang kaya akan berbagai jenis ikan harus dimanfaatkan untuk pengembangan industri perikanan nasional yang didukung oleh armada dengan teknologi penangkapan ikan yang canggih, budidaya perikanan, pemasaran, dan dikembangkansecara terpadu dengan pelabuhan perikanan, armada perikanan, fasilitas, pengelolaan ikan dan pemasaran, sehingga menjadi industri perikanan yang terkemuka di dunia. Industri perikanan nasional merupakan salah satu sektor unggulan untuk meningkatkan perekonomian nasional dan ketahanan nasional bangsa Indonesia. Industri perikanan nasional meliputi pengolahan ikan, pengalengan ikan, dan ekspor yang sesuai dengan standar kualitas nasional dan internasional. Untuk mendukung industri perikanan nasional, telah dibangun beberapa sarana dan prasarana berupa pelabuhan perikanan yang terdapat di 32 titik wilayah Belt Ekonomi Maritim yaitu di Lampulo. 

Pemanfaatan sumberdaya laut di Indonesia baru mencapai 62 % dari potensilestarinya dan tidak sampai ambang batas merusak lingkungan seperti yang menjadi syarat dari Federation Agriculture Organization (FAO) sebesar 80 % pemanfaatan sumberdaya ikan dari potensi lestari. Dan untuk produksi perikanan Indonesia sampai saat ini mencapai 618 juta ton pertahun. Di Indonesia terdapat beberapa wilayah pengelolaan sumberdaya ikan, yaitu Selat Malaka, Laut Cina Selatan, Utara Jawa dan Selat Sunda, Selat Makassar dan laut Flores, Laut Banda, Laut Arafura, Laut Tomini dan Laut Maluku, Laut Sulawesi, dan Samudera Hindia. Di kawasan Barat Indonesia (KBI) terdapat jenis ikan pelagis kecil, udang dan ikan demersal, kecuali di Samudera Hindia terdapat Tuna besar, cakalang, pelagis kecil, udang dan ikan demersal. Sedangkan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) khususnya laut dalam terdapat jenis ikan seperti Tuna besar, Cakalang, pelagis kecil, udang dan ikan domersal. Pangsa ekspor ikan Indonesia selama ini di lakukan pada Negara besar di dunia seperti:  Negara Jepang,  Amerika,  Spanyol dan Negara Prancis. Jepang merupakan importir terbesar jenis ikan tuna dan cakalang baik dalam bentuk segar atau beku. Pada tahun 1996 Jepang mengimpor ikan tuna/cakalang sebesar 69.568 ton senilai $627.1 juta dibandingkan dengan tahun 1994 yang sebesar 69.288 ton, mengalami kenaikan yang cukup berarti. Importir lainnya adalah Amerika Serikat yang mengalami kenaikan drastis, permintaan ikan dari 14.291 ton (1994) menjadi 18.754 pada tahun 1996 senilai 116.7 jutaUS$; Negara Spanyol dan Perancis yang masing-masing 7.856 ton (senilai US$ 25.7 juta) dan 6.293 ton (senilai US $ 20.6 juta). Perairan Indonesia diperkirakan memiliki potensi lestari ikan laut sebesar 6,4 juta ton pertahun. Potensi tersebut terdiri dari ikan pelagis besar 1,65 juta ton, ikan pelagis kecil 3,6 juta ton, ikan demersal 1,36 juta ton, ikan karang 145 ribu ton, udang peneid 94,8 ribu ton, lobster 4,8 ribu ton, dan cumi-cumi 28,25 ribu ton (Dahuri, 2003). Berdasarkan perhitungan harga di tingkat produsen tahun 2000 nilai produksi ikan tangkap mencapai Rp. 18,46 triliun. Sedangkan untuk benih ikan laut mencapai Rp 8,07 milyar. Sedangkan untuk budidaya laut yang meliputi ikan, rumput laut, kerang-kerangan, tiram, teripang, mutiara mencapai produksi senilai Rp 1,36 triliun di tingkat produsen pada tahun 2002. Selain potensi perikanan tangkap, Indonesia memiliki potensi perikanan budidaya yang cukup besar. Potensi lahan kegiatan budidaya laut diperkirakan mencapai 24,53 juta ha yang terbentang dari ujung bagian barat Indonesia sampai ke ujung wilayah timur Indonesia yang diukur sepanjang 5 km dari garis pantai ke arah laut. Komoditas-komoditas yang dapat dibudidayakan pada areal tersebut antara lain: ikan kakap, kerapu, tiram, kerang darah, teripang, kerang mutiara, abalone, dan rumput laut. Pada tahun2000, kegiatan budidaya laut (marikultur) mencapai produksi sebesar 994,962 ton dengan nilai sebesar Rp 1,36 triliun berdasarkan nilai pada tingkat produsen (Statistik BudidayaPerikanan, 2001).Indonesia juga memiliki potensi pengembangan budidaya tambak yang cukup besar.Lahan utama yang potensial bagi pengembangan budidaya tambak terletak di daerahhutan bakau. Ditjen Perikanan (1999) memperkirakan potensi lahan pengembangantambak di Indonesia mencapai 913.000 ha, sedangkan tingkat pemanfaatannya barumencapai 344.759 ha atau sekitar 40 persen dari total potensinya. Komoditas-komoditaspotensial yang dapat dibudidayakan adalah: udang windu, udang putih, udang api-api,udang cendana, ikan bandeng, baronang, belanak, dan ikan nila. Pada tahun 2000, kegiatan budidaya tambak baru mencapai produksi sebesar 430.017 ton atau sekitar 24% dari potensi lahan yang tersedia, apabila setiap 1 ha lahan menghasilkan produksi 2 ton maka nilai produksinya sebesar Rp 7,46 triliun (Statistik Budidaya Perikanan, 2001).

Ø  Industri Pariwisata Bahari
Pemerintah mendorong pengembangan potensi wisata bahari di seluruh perairan Indonesia sebagai upaya meningkatkan perekonomian nasional dan mendukung usaha masyarakat di bidang pariwisata. Pengembangan wisata bahari harus melibatkan peran serta masyarakat lokal, adat, dan pesisir serta memperhatikan pertimbangan para pemangku kepentingan, pelayanan satu atap dan kemudahan masuk Indonesia. Perencanaan wisata bahari harus dikaitkan dengan lingkungan dan tata ruang untuk menjaga kelestarian lingkungan dan keterpaduan pembangunan sertamemperhatikan keselamatan dan keamanan wisatawan, pelabuhan/marina, acara wisata dan pemasaran.
Pengusahaan wisata bahari yang memanfaatkan pantai harusmemberikan ruang bagi kepentingan umum. Pemerintah berkeinginan membangun infrastruktur pariwisata bahari, pelabuhan/marina, fasilitas umum keselamatan dankeamanan, bagi para wisatawan. Untuk menjamin keselamatan dan keamanan kapal-kapal wisata bahari, pemerintah menyediakan fasilitas berupa alat komunikasi dan stasiun-stasiun pelaporan radio, dan penjagaan pantai dan penyelamatan. Pengembangan wisata bahari di daerah perbatasan dan daerah pulau-pulau kecil terluar harus memperhatikan kepentingan Indonesia jauh ke depan, masyarakat negara tetangga dan batas-batas wilayah Indonesia. Dengan melihat latar belakang laut Indonesia yang merupakan terbesar dari Aseanarean, yang memiliki potensi wisata bahari beraneka ragam. Potensi inimengandung keunikan dan kelangkaan dibandingkan dengan kawasan mediterania dan Karibia. Sebenarnya, industri wisata bahari Indonesia berpeluang menjadi salah satu tujuan wisata bahari terbesar di dunia dengan berbasis marine ecotourism. Namun industri ini juga tak luput dari ancaman yang timbul dari dalam maupun dari luar.

Ø  Industri Energi dan Sumberdaya Mineral
Pemerintah mendorong pengembangan industri energi dan sumberdaya mineral sebagai upaya peningkatan perekonomian nasional dan menyediakan lapangan kerjabagi masyarakat sekitar. Industri energi dari laut bersumber pada dinamika gelombang,pola arus dan pasang surut dikembangkan sesuai kebutuhan dan kemampuan daya dukung, sedangkan industri sumber daya mineral bersumber dari air laut, dasar laut dan tanah di bawahnya dikembangkan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, keterpaduan pembangunan lainnya, keselamatan dan keamanan kerja. Teknologi industri energi dan sumber daya mineral dikuasai ahli-ahli bangsa Indonesia melalui pendidikan dan kerjasama luar negeri. Perubahan sumberdaya mineral di laut menjadi energi dikembangkan dengan memperhatikan penanganan limbah. Pengolahan dan penggunaan sumberdaya mineral dilakukan dengan memperhatikan hasil eksplorasi, potensi kandungan dan konservasi energi. Energi kelautan merupakan energi non-konvensional dan termasuk sumberdaya kelautan non hayati yang dapat diperbaharui yang memiliki potensi untuk dikembangkan di kawasan pesisir dan lautan Indonesia. Keberadaan sumberdaya ini dimasa yang akan datang semakin signifikan manakala energi yang bersumber dari BBM (bahan bakar minyak) semakin menipis. Jenis energi kelautan yang berpeluang dikembangkan adalah ocean thermal energy conversion(OTEC), energi kinetik dari gelombang, pasang surut dan arus, konversi energi dariperbedaan salinitas. Perairan Indonesia merupakan suatu wilayah perairan yang sangat ideal untuk mengembangkan sumber energi OTEC. Hal ini dimungkinkan karena OTEC didasari pada perbedaan suhu air laut permukaan dengan suhu air pada kedalaman 1 km minimal 20°C. Hal ini terlihat dari banyak laut, teluk serta selat yang cukup dalam di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar bagi pengembangan OTEC. Salah satu pilot plant OTEC dikembangkan di pantai utara Pulau Bali.

Sumber energi kelautan lainnya, antara lain energi yang berasal dari perbedaan pasang surut, dan energi yang berasal dari gelombang. Kedua macam energi tersebut juga memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan di Indonesia. Kajian terhadap sumber energi ini seperti yang dilakukan oleh BPPT bekerjasama dengan Norwegia di Pantai Baron, D. I Yogyakarta. Hasil dari kegiatan ini merupakan masukan yang pentingdan pengalaman yang berguna dalam upaya Indonesia mempersiapkan sumberdaya manusia dalam memanfaatkan energi non konvensional. Sementara itu, potensi pengembangan sumber energi pasang surut di Indonesia paling tidak terdapat di dua lokasi, yaitu Bagan Siapi-api dan Merauke, karena di kedua lokasi ini kisaran pasangsurutnya mencapai 6 meter. Sumber daya tidak dapat pulih meliputi seluruh mineral dan geologi. Indonesia sebagai negara maritim memiliki kandungan minyak dan gas bumi yang besar,berdasarkan data geologi, diketahui bahwa Indonesia memiliki 60 cekungan potensi yang mengandung  minyak dan gas bumi seperti di Selatan Makassar.  Dari 60 cekungan tersebut,40 cekungan terdapat di lepas pantai, 14 cekungan berada di daerah transisi daratan danlautan (pesisir) dan hanya 6 cekungan yang berada di daratan. Dari 60 cekungan tersebutdiperkirakan dapat menghasilkan 84,48 milyar berel minyak, namun baru 9,8 milyarbarel yang diketahui dengan pasti, sedangkan sisanya sebesar 74,68 milyar barel berupa kekayaan yang belum dimanfaatkan. Sumber mineral dasar laut ditemukan di daerah hidrotermal atau di daerah gunung api dasar laut yang terdapat di wilayah perairan Maluku dan Sulawesi bagian utara ini. Di daerah hidrotermal ini terjadi keluaran cairan magma dari perut bumi dan terjadi mineralisasi karena tercampur dengan air laut. Mineral ini bertumpuk-tumpuk di mulut magma yang menghasilkan puncak gunung yang runcing dan menjulang tinggi pada kedalaman sekitar 2000 hingga 4000 meter dari permukaan laut. Sebagai gambaran besarnya sumber tambang dasar laut di perairan ini adalah sumber tambang dasar laut di Papua Nugini yang mengandung tembaga, seng plumbum, emas dan perak,eksploitasinya mencapai tingkat 200 ton per hari. Disamping memiliki potensi migas, Indonesia juga memiliki potensi sumber daya alam yang terdapat di pantai dan lautan meliputi seluruh mineral yang terdiri dari tigakelas, yaitu kelas A (mineral strategis: minyak, gas dan batu bara); kelas B (mineral vital: emas, timah, bauksit, nikel ,bijih besi, cromite); dan kelas C (mineral industri: termasuk bahan bangunan dan galian seperti granit, tanah liat, kaolin dan pasir. Secara umum pertambangan di wilayah Belt Ekonomi Maritim yang sudah beroperasi terdapat di Kepulauan Riau, Indramayu, Bawean, Bontang, dan Sale/Papua. Sedangkan wilayah lautan yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi wilayahpertambangan adalah Natuna, Teluk Cendrawasih, Banda/Maluku, Sulawesi Tenggara,Sulawesi Tengah, Selat Makassar.

PENGETAHUAN YANG DAPAT MEMBUAT SDM BERKUALITAS DENGAN PENDIDIKAN  MARITIM.
Table :





PENGETAHUAN
MANFAAT
Perilaku ikan

1.fototaksis
Masyarakat dapat tahu bagaimana mendapatkan ikan yang perilakunya fototaksis,seperti dengan penggunaan cahaya lampu yang baik.
2. berkelompok /berasosiasi
Masyarakat dapat  mendapatkan ikan dengan mennggunakan alat bantu sehinggadapat menguampulkan ikan –ika tersebut ,seperti rumpon.
3.nokturnal /diurnal
Masyarakat dapat membedakan kapan untuk mendapatkan ikan dengan menyesuaikan ikan tersebut ter masuk nocturnal atau diurnal.
4, kebiasan makan
Masyarakat dapan menggunakan pancing dengan sesuai dengan umpan dan kebiasaan makan ikan yang akan ditangkap.
5.migrasi
Masyarakat dapat memanfaatkan sifat ikan ini dengan menghadang jalur migrasi menggunakan Gill net.
6.berlindung di sela sela batu
Masyarakat dapat menangkap ikan denga meletakkan jabakan pada sela sela karang separti bubu
Rumput laut
Masyarakat dapat membudidayakan nya da dapat memproduksinya sehingga dapat dijadikan bahan agar-agar, atau pun dapat mngimpor ke luar negri.


3 komentar:

  1. mas bro karya ilmiahnya sy copy yah ? buat tugas kuliah nih. bolehkan ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
      DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
      HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....

      …TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…

      **** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
      1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
      2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
      3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
      4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..

      …=>AKI KANJENG<=…
      >>>085-320-279-333<<<






      SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
      DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
      HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....

      …TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…

      **** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
      1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
      2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
      3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
      4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..

      …=>AKI KANJENG<=…
      >>>085-320-279-333<<<

      Hapus